Minggu, 02 Agustus 2009

Pelangi sehabis hujan : Semesta penuh kejutan

Baiklah, ku sambut pagi ini dengan secangkir teh hangat dan sebatang rokok kretek untuk memulai hari yang entah, akan membawa tawa renyah atau mungkin air mata. Siapa yang tahu. Tidak ter-prediksi. Bukankah ini lucu?, Tanya ku suatu waktu. Manusia yang dapat menciptakan teknologi super canggih serta berbagai teori dan pemikiran hebat sukar menebak kapan kebahagiaan dan kesedihan terjadi. Di satu sisi kebahagiaan dapat datang namun di sisi lain kesedihan mengintai bak srigala kelaparan yang menyeringai mengawasi mangsa-nya dari balik belukar. Kemarin mungkin kita senang namun hari ini apakah mungkin bisa kembali merasakan hal yang sama? Meski kebahagiaan adalah kehendak mungkin kah kesedihan juga? Mungkin kah manusia di posisikan sebagai mahluk yang selalu berharap dan berusaha menghindari kesedihan yang tak tahu kapan ia datang dan kapan ia menghilang.

Kesedihan tetap lah kesedihan. Tidak perduli kaya-miskin, lelaki-perempuan, tua-muda, beragama-tak beragama, cerdas-bodoh ia akan datang berkunjung tak mengenal waktu tanpa belas kasihan, tanpa pernah bosan. Ini nyata, dan akan terjadi kapan pun tanpa terkecuali bahkan ketika kalian membaca rangkaian kalimat- kalimat di layar ini, sedang merasakan kesenangan, namun bisa saja tiba-tiba kabar buruk atau masalah datang kepada kita begitu pun sebaliknya. Di luar dugaan tentu nya, dan ketika itu terjadi waktu seakan berjalan sangat malas dan seolah dunia menjadi tempat yang tak menarik lagi. meski kesedihan itu terjadi akibat adanya suatu sebab, namun mungkin kah kita dapat menghindari nya.

Kawan, betapa pun kesedihan yang di rasakan sangat mendalam hingga terkadang membuat api semangat dalam tungku ini menjadi kecil jangan sampai menyesali itu semua. Kesenangan dan kesedihan bagai dua sisi keping mata uang. Tak dapat dipisahkan. Kawan, menangis lah jika itu yang ingin kau lakukan saat sedih bertamu ke rumah mu, namun jangan kau menangis di hadapan kehidupan, bersembunyi-lah kau sejauh mungkin hingga kehidupan tidak dapat melihat mu.

Kita ber-kehendak untuk selalu bahagia hingga terkadang lengah terhadap adanya kehendak lain. Apa pun akan kita lakukan untuk mendapat kan kebahagiaan, berbagai taktik dan strategi di buat sangat matang dengan berpijak pada rasionalitas yang telah melembaga untuk menjadi bahagia. Pun, tetap suatu waktu kesedihan akan menyambangi mahluk yang bernama manusia dan sudahkah kita membuat perencanaan menghadapi hal itu? Pelangi tak akan indah jika ia hadir kala matahari bersinar terik. Kehidupan akan lebih eksotis saat susah dan sedih bertandang. Jangan hindari kesedihan, ikuti arusnya berusaha jangan sampai tenggelam, berenang lah sepuasnya. Percaya lah kawan, menikmati pelangi saat badai besar pergi sangat indah, lebih indah dari sekedar memiliki kekasih cantik atau tampan. Nanti, di akhir cerita dari satu episode kisah ini, kita akan tersenyum serta berkata pelan ‘indah dunia’ dan bersiap untuk merangkai kisah berikutnya dengan berbagai warna dan emosional lebih baik lagi.

Asap terakhir ku hembuskan dan teh hangat ku putuskan ajal nya lalu, hati tergelitik bertanya : Apakah kesedihan adalah kebahagiaan sesungguh nya?

4 komentar:

NoRLaNd mengatakan...

Wah.. Padaal kalo menurut ku artikel ini tidak memiliki 'point' Namun.. Entah kenapa saya menjadi terinspirasi dalam berbagai hal...
Terutama di paaragraf ke-3... Entah kenapa, saya mendapat suatu gambaran akan arti hidup yang saaat ini saya cari2...
Met kenal y :)

Muhammad. S mengatakan...

@ norland :hmmm...salam kenal juga...
The death of Author Mas. salam kenal juga!

imam mengatakan...

salam knal dri aq...
Iemmaem....

bogorbiru mengatakan...

@Senja: nice post. pengarang memang telah mati.. tapi ia masih bisa menghantui khan?

Posting Komentar

Tukeran Link

Senjakala Hati

Award Friendship Diary Osi

Thanks To Diary Osi