skip to main |
skip to sidebar
senyum mu itu menempel di kepala matamu bahkan menusuk mata ku wajah mu tak mau lepas dari ingatan, hilang duka lara, walau ini hanya sementara ingin sekali bertemu dan menyapa namun lidah ini kaku terasa hingga merubah semua menjadi aneh di dada tak mungkin badai terus terjadi dan tak mungkin pelangi kan selalu datang setiap hari selamat malam, mimpi yang indah tidur lah dalam buaian kenikmatan kasih sayang semoga malam ini bulan dan bintang berikan kehangatan lewat sinarnya yang tertutup awan
Cikini, 2009
0 komentar:
Posting Komentar