Sungguh, kau telah membungkam ku Sungguh, kau lemaskan tubuh Sungguh. sungguh kau bukan keniscayaan dan bukan untuk diharapkan. biar semua hilang, peduli setan anggapan orang. Sekali kau rasa, musnah semua
hanya berdoa semoga kau terkena…
Jakarta, Agustus 2008
0 komentar:
Posting Komentar